Rabu, 05 Juni 2013

KISAH TENTANG ADAM DAN HAWA

 
  

Adam dan Hawa dalam perspektif Al-Quran.
Al-Quran adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril.



Berbeda halnya pandangan al-Quran terhadap Adam dan Hawa, cerita tentang keadaan Adam dan pasangannya di surga sampai keluar ke bumi. Dalam Al-Quran selalu menekankan kedua belah pihak secara aktif dengan menggunakan kata ganti untuk dua orang (Huma/هما.), yakni  kata ganti untuk Adam dan hawa, seperti dapat dilihat dalam beberapa kasus berikut ini baca lagi donk
  • Ø Keduanya diciptakan di surga untuk memanfaatkan fasilitas surga. Disebutkan dalam Q.S al-baqarah  / 2:35 :
Dan kami berfirman :” Hai Adam diamilah oleh kamu dan isrimu surga ini, dan maknlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai , dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.”
  • Ø Keduanya mendapat kualitas godaan yang sama dari syaitan disebutkan dalam Q.S al-A’raf/7:20 :
maka syaitan membisikan pikiran jahat terhadap keduanya untuk menampakan   kepada keduanya apa yang tertutup bagi mereka (yaitu auratnya) dan syetan berkata:”Tuhan kamu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”.
  • Sama-sama memakan buah khuldi dan keduanya menerima akibat jatuh kebumi, disebutkan dalam Q.S al-a’raf /7:22ا
maka syetan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu)dengan tipu daya .tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, danmaulailah keduanya menutupi dengan daun-daun syurga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakana kepadamu: “sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagi kamu berdua”.



  • Ø Sama-sama memohon ampun dan sama-sama diampuni Tuhan, disebutkan dalam Q.Sal-a’raf/7:23;
Keduanya berkata :Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri  sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.






Adam dan Bakkah
Adam dan Hawa, yang diyakini sebagai leluhur umat manusia, kemunculannya telah ada sebelum 200.000 tahun yang lalu. Komunitas manusia pertama, bermula di Bakkah (QS.3:96), dimana mula-mula tempat peribadatan didirikan.
Bakkah (Mekah), yang disebut juga sebagai Ummul Qura/Ibu Negeri (QS.42:7), sesungguhnya adalah kampung halaman, bagi seluruh umat manusia sedunia.





Teori Out Of Africa, menyatakan bahwa Homo Sapiens berasal dan berevolusi di Afrika. Teori ini didukung oleh penemuan Homo Sapiens tertua, yang berusia 195.000 tahun, di dekat Sungai Omo, Ethiopia (Afrika Timur). Teori Out Of Africa, tidak sepenuhnya benar, karena manusia-manusia di Afrika, sesungguhnya berasal dari Bakkah, yang lokasinya tidak seberapa jauh dari Ethiopia (Afrika Timur)



Nabi Adam Muncul Sesudah 6.000 SM?
Adanya pendapat yang menyatakan, kemunculan Nabi Adam pada sekitar tahun 4.004SM (pendapat Uskup Irlandia, James Ussher, yang didasarkan kepada keterangan dari Bible) dan 5.411SM (pendapat seorang Ahli Sejarah Yahudi, Josephus), jelas sangat bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah.



Berdasarkan fakta sejarah, di India pada 6.000SM – 7.000SM, sudah ada Peradaban Lembah Sungai Indus. Di Iran pada 7.000SM, manusia telah mengenal almunium. Di Cina pada 7.000SM, manusia sudah mengenal bercocok tanam. Dan di Indonesia, tahun 6.000SM, Barus telah didiami manusia.



Nabi Adam Manusia Berbudaya
Nabi Adam adalah Manusia Super Genius. Karena beliau berhasil mempresentasikan keadaan Alam Semesta dihadapan ALLAH. Kecerdasannya telah membuat para malaikat terkagum-kagum, dan sujud. memuji kebesaranNYA (QS.2:30-34).
Nabi Adam dan masyarakat di Bakkah adalah manusia yang berbudaya, mereka telah mengenal pakaian dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun. Hal ini sangat jauh dari gambaran, bahwa Nabi Adam adalah manusia primitif, yang berpakaian sekedarnya dan hanya mengenal kapak batu, sebagai alat bantu.



Penjelasan Tentang Keberadaan Ras ‘Raksasa’
Biologist Dr. Shomi Lesser dari Hebrew University mengkalkulasikan. Apabila manusia berasal dari satu leluhur, maka leluhur manusia itu tingginya mesti 90 kaki, karena manusia mengalami penyusutan badan atau genetic bottleneck.
Kalkulasi Dr. Shlomi, bersesuaian dengan isyarat dari Rasulullah 1.400 tahun yang silam, “Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta” (Hadits Bukhari Vol.IV No.543).
Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.



Penyusutan badan manusia atau genetic bottleneck, kemungkinan telah terjadi pada generasi awal Bani Adam. Dimana ada yang menurunkan ras normal, seperti manusia saat ini, tetapi ada juga yang menurunkan ras ‘raksasa’. Penyusutan badan selain dipengaruhi faktor waktu dan turunan, juga dipengaruhi faktor iklim dan makanan.



Hasil karya manusia-manusia, yang memiliki fisik dan bertubuh ‘raksasa’, bisa dilihat pada Piramid Giza di Mesir (yang tersusun dari 2.3 juta batu, dengan berat setiap batu 2.5 ton) dan Kastil Sacsahuaman di Mexico (yang tersusun dari bebatuan, dengan berat antara 100 ton sampai 360 ton). Perlu dipahami, Piramid Giza dibangun, jauh sebelum munculnya Peradaban Sumeria (sekitar 4.000SM) dan bencana masa Nabi Nuh (sekitar 13.000 tahun lalu atau 11.000SM). Para Fir’aun Mesir Kuno, hanya menemukan Piramid Purba dan menjadikannya sebagai Pemakaman.
Temuan Arkeologi manusia ‘raksasa’ ini, juga telah berhasil ditemukan di Suriah, Arab Saudi, Texas USA, Thailand dan di beberapa tempat lainnya. Namun untuk menanggapi temuan tersebut, perlu kehati-hatian, karena sebagian ada yang direkayasa, untuk kepentingan pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar