Senin, 05 Agustus 2013
Selasa, 02 Juli 2013
misteri fosil naga
Pada 4 Maret 2010, di Xinwei Ancient Life Fossils Museum, Anshun,
Guangzhou, ada beberapa fosil unik dipamerkan. Materi yang dipamerkan
dinamakan ”China Dragon Fossils”, merupakan fosil utuh yang ditemukan di
bawah timbunan es abadi di Pegunungan Thianshan, Jalan Sutera.
Mereka menemukan fosil ular naga yang selama beratus-ratus tahun
diragukan keberadaannya. Ia memiliki sepasang tanduk di atas kepalanya
dan bentuk tubuhnya sangat legendaris seperti hewan yang sering
digambarkan dalam buku cerita dan patung kelenteng, serta hiasan istana
kekaisaran
Saat ini kita bisa melihat ular naga dengan mata kepala sendiri, tidak
dalam bentuk patung atau gambar lagi. Ada dua tanduk di atas kepalanya
dan sayap sebagai totem. Totem pertama kali ditampilkan oleh leluhur
Cina dan hingga kini disembah oleh penganut agama Konghucu. Oleh karena
itu, masyarakat Cina percaya dirinya adalah turunan naga yang juga
disebut ”descendents from dragon”.
Memang dalam kurun waktu yang lama para ilmuwan di dunia beranggapan
bahwa naga adalah hewan fiksi yang hanya ada dalam cerita. Namun
demikian, sebagian ilmuwan percaya bahwa suatu waktu pasti ditemukan
bukti baru naga sebenarnya bukan hanya sebuah cerita.
Salah satu keunikan penyembahan atau pemujaan pada naga hampir ada di
seluruh dunia, walaupun bentuknya serupa tetapi tidak sama. Naga simbol
di Eropa bentuknya lebih pendek dan berjalan tegak, begitu pula di
Afrika. Sementara gambaran naga di Asia, termasuk di Indonesia,
bentuknya lebih panjang dan hampir semuanya memiliki sayap di belakang
punggungnya. Sifat unik yang digambarkan masyarakaat adalah, dalam
keadaan marah embusan napasnya bisa mengeluarkan api, sedangkan warnanya
ada yang hitam, putih, dan kuning, tergantung penggambaran sifat.
Bagi masyarakat spiritual Jawa, penggambaran naga juga hampir sama,
dianggap sebagai makhluk suci. Terbukti dengan embel-embel pemberian
nama belakang pada benda-benda keramat seperti keris, tombak, dan
lain-lain. Dalam dunia pewayangan juga kita ingat nama Sanghyang
Antaboga, dewa ular yang dipercaya hidup di dalam tanah lapisan ke
tujuh. Beberapa nama keris ampuh juga bernama awal naga seperti
Nagasastra, Nagarunting, Nagapasa, Nagagini, dan lain-lain. Terlepas
dari semua itu, dengan restu dari Allah SWT Yang Mahakuasa, kini kita
bisa melihat bukti bahwa naga itu ternyata benar sejenis dengan reptil
yang pernah ada di muka bumi.
Fosil naga awalnya ditemukan di Guanling County, Anshun City, tahun
1996. Para arkeolog menutup rapat-rapat penemuan itu sehingga masyarakat
dunia tidak mengetahui temuan spektakuler tersebut. Fosil naga disimpan
para ahli Cina dalam kondisi baik selama puluhan tahun untuk menelusuri
bukti-bukti pembanding lain yang lebih meyakinkan. Binatang purba ini
memiliki panjang keseluruhan 7,6 meter. Bagian kepala dengan panjang 76
sentimeter dan leher 54 sentimeter. Tubuhnya 2,7 meter, lebar dalam 68
sentimeter, dan ekor dengan panjang 3,7 meter.
Kepalanya berbentuk segitiga dengan dua tanduk yang simetris dan panjang
27 sentimeter. Gambaran itu menjadikan fosil terlihat sangat
legendaris, gagah seperti naga hidup. Naga Cina merupakan binatang
reptil yang hidup di laut dalam periode Triassic sekitar 200 juta tahun
lalu. Sebagai amfibius, ia menghabiskan sebagian besar waktu hidup di
air, meskipun kadang-kadang ia berjalan di darat. Hewan ini, menurut
penelitian, hidup dengan mengonsumsi ikan kecil.
Fosil tersebut merupakan temuan pertama di Cina dalam bentuk tubuh
lengkap dengan sepasang tanduk dan sepasang cakarnya. Di situs Discovery
Channel diperlihatkan beberapa bukti bahwa naga benar-benar memiliki
tanduk.
Asal usul foto NagaPertama kali melihat foto ini, kita akan segera tertarik untuk bertanya:
"Katanya fosil naga itu dipamerkan di museum, mengapa di foto itu, ia terlihat seperti tergeletak begitu saja di sebuah ruangan yang mirip dengan sebuah gudang?"
Disini, kita mencium bau amis.
Karena itu, mari kita telusuri asal-usul foto ini.
Kita tahu kalau sebuah hoax, isu, rumor atau pemberitaan yang tidak benar bisa tersebar di dunia maya karena satu praktek yang disebut Copy Paste. Satu blog mengcopas berita heboh, yang kemudian akan dicopas oleh blog lain hingga akhirnya memenuhi forum-forum dan facebook. Dan kita mendapatkan sebuah berita heboh.
Dalam kisah naga ini, cukup ironis karena saya menemukan bukti kalau berita ini hoax juga akibat praktek copy paste. Akan saya jelaskan maksudnya.
Jika seseorang mengcopas tulisan sebuah artikel, mereka akan mendrag tulisan tersebut dan mengklik Copy, lalu mereka akan mempastenya di blog mereka.
Jika ada foto, ada dua cara mengcopynya.
Cara pertama, mereka bisa menyimpan foto tersebut di komputer, lalu mengupload ke postingan. Jika kita menggunakan blogspot, otomatis foto itu akan terupload ke account Picasanya dengan alamat url baru dari Picasa.
Cara kedua, sama dengan mengcopy tulisan. Mereka akan mendrag foto tersebut dan mengklik copy, lalu mereka akan mempastenya di blog mereka. Dengan cara ini, foto tersebut tidak akan berpindah alamat url.
Inilah cara saya menemukan asal usul foto ini.
Saya masuk ke beberapa website dan memeriksa alamat url foto naga yang ditampilkan di situ. Jika kalian menggunakan Mozilla Firefox, kalian bisa mengarahkan kursor ke foto tersebut dan alamat url-nya akan ditampilkan di kiri bawah browser seperti di foto di bawah ini.
Senin, 17 Juni 2013
Penemuan Kerangka Manusia Raksaksa
Meski
sudah beberapa bukti ditemukan, masih banyak orang yang meragukan
eksistensi manusia raksasa. Para ilmuwan bahkan penasaran terhadap
kemungkinan pernah hidupnya jenis manusia besar ini.
Satu
Lagi Bukti Manusia Raksasa
Atas
dasar itulah, sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan penelitian sejak
awal tahun 2005 lalu di Suriah, Mesir, Lebanon, dan kawasan lainnya
di Arab Saudi.Pelacakan tim ilmuwan Rusia yang dipimpin Ernst
Muldashev ini ternyata tidak sia-sia. Menurut laporan Trust Rusia
pada 1 Desember 2005 lalu, mereka telah memperoleh penemuan penting
dalam penyelidikan bersejarah atas keberadaan manusia raksasa di
planet kita ini.
Tidak
hanya ditemukan jejak kaki manusia raksasa, mereka juga menjumpai
makam manusia raksasa. Ernst Muldashev menunjuk beberapa contoh makam
manusia raksasa. Dan salah satu di diantaranya adalah makam Abel,
terletak di sekitar Damaskus ibukota Suriah.
Panjang
makam kurang lebih enam meter, dan lebar sekitar 1.8 meter. Di daerah
lain di Suriah juga banyak ditemui makam manusia raksasa, di mana
salah satu di antara manusia raksasa dalam kuburan itu tingginya
mencapai 7.5 meter.
Hanya
saja mereka kurang leluasa mengadakan penelitian ini karena adanya
faktor penghambat. Menurut, Ernst Muldashev, warga setempat dengan
alasan agama dan faktor lainnya tidak menyokong penyelidikan ini.
Belakangan
ini karena kerusakan makam yang ditimbulkan pencari harta karun,
sedikit banyak mereka berpeluang mendekati sejumlah makam.Hasil
temuan ilmuwan Rusia ini bukanlah suatu yang kebetulan. Karena,
selain legenda dari berbagai bangsa di dunia tentang manusia raksasa
dalam budaya barat dan timur, juga banyak dicatat dalam buku sejarah.
Sejumlah besar penemuan arkeologi belakangan ini juga sudah
membuktikannya.
Lihat
saja penemuan jejak kaki raksasa di sebuah palung sungai Paluxy di
Glen Rose, Texas AS, serta lukisan raksasa yang ditemukan di etsa
lapisan terbawah padang pasir timur Los Angeles, California, AS.
(Lihat tabloid Era Baru edisi 14/Tahun I 2003).
Selain
itu juga ditemukannya kerangka tulang manusia raksasa oleh tim
eksplorasi ARAMCO dalam eksplorasi ladang minyak di kawasan Empty
Quarter, sebelah Timur Arab Saudi.
Koran
Travelling Thailand pada edisi 02 Juni 2005, juga melaporkan bahwa
bencana Tsunami di samudera Hindia pada 26 Desember 2005 lalu telah
menyebabkan kerangka manusia raksasa purba terapung dipermukaan laut.
Kerangka manusia besar dengan tinggi 3.1 meter ini ditemukan di
kepulauan PP Thailand, dan sempat menjadi perhatian banyak orang.
Begitu
juga laporan CNA, Singapura pada awal 2006 ini. Disebutkan di Negara
bagian Johor, Malaysia yang berbatasan dengan Singapura tersiar kabar
adanya manusia raksasa dengan tinggi hampir tiga meter.
Menurut
laporan media Singapura dan Malaysia, ada yang pernah melihat manusia
liar di hutan sekitar air terjun, Johor. Setelah berita itu tersebar,
lembaga himpunan alam Malaysia lalu kesana melakukan pencarian,
namun, sampai sekarang tidak ada hasil.
Dinas
Pertamanan Nasional Johor menuturkan, mereka tidak punya data
terkait, dan tidak dapat membuktikan manusia liar itu benar-benar
eksis atau tidak.
Penduduk
setempat yang pernah melihat manusia liar itu menceritakan, manusia
liar itu tingginya hampir tiga meter, jejak kaki yang ditinggalkan
panjangnya 50 cm, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan bulu lebat, celah
giginya besar, wujudnya persis seperti gorila, dan kerap muncul di
hutan sekitar air terjun.
Setelah
kabar tentang manusia liar bertubuh besar ini tersebar luas, himpunan
alam Malaysia lalu membawa serombongan reporter, menyelami hutan di
sekitar air terjun, Johor, mencari jejak manusia liar. Kepada media,
penanggung jawab himpunan alam Malaysia itu menuturkan, bahwa manusia
liar meninggalkan jejak kaki sepanjang 50 cm di berbagai tempat.
Namun
dinas pertamanan nasional Johor mengatakan, karena tidak mempunyai
data yang lengkap, tidak dapat dipastikan makhluk apa sesungguhnya
manusia liar yang diceritakan penduduk setempat tersebut.
dari
beberapa sumber
Jumat, 14 Juni 2013
Bahtera Nuh
Dalam
agama Abrahamik, Bahtera Nuh adalah sebuah kapal yang dibangun
atas perintah Tuhan untuk menyelamatkan Nuh, keluarga, kaumnya yang
beriman dan kumpulan binatang yang ada di seluruh dunia dari air bah.
Kisah ini terdapat dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani, atau
Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, dan dalam Al-Quran.
Sejumlah
pemeluk Yahudi Ortodoks dan Kristen berdasarkan Perjanjian Lama dan
umat Muslim berdasarkan Al-Qur'an mempercayai bahwa kisah ini
benar-benar terjadi. Namun sebagian pemeluk Yahudi Ortodoks dan
Kristen yang berdasarkan hipotesis dokumen, menyatakan bahwa kisah
yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian ini mungkin terdiri dari
sejumlah sumber yang setengah independen, dan proses penyusunannya
yang berlangsung selama beberapa abad dapat menolong menjelaskan
kekacauan dan pengulangan yang tampak di dalam teksnya. Walau begitu,
sebagian umat Yahudi Ortodoks dan Krsiten yang mempercayai kisah ini
menyatakan bahwa kekacauan itu dapat dijelaskan secara rasional.Mitos Sumeria juga menceritakan kisah seperti ini. Berbeda dengan agama Abrahamik, tokoh dalam kisah Sumeria tidak bernama Nuh namun Ziusudra. Kisah Sumeria mengisahkan bagaimana Ziusudra diperingatkan oleh para dewa untuk membangun sebuah kapal untuk menyelamatkan diri dari banjir yang akan menghancurkan umat manusia. Tidak hanya dalam agama Abrahamik dan Sumeria, kisah hapir serupa juga ditemukan di banyak kebudayaan di seluruh dunia. Memang, kisah tentang banjir ini adalah salah satu cerita rakyat yang paling umum di seluruh dunia.
Kisah Bahtera ini telah diuraikan secara panjang lebar di dalam berbagai agama Abrahamik, yang mencampurkan solusi-solusi teoretis dengan masalah-masalah praktis semisal bagaimana cara Nuh membuang kotoran-kotoran binatang, atau dengan penafsiran-penafsiran alegoris yang mengajak manusia menuju jalan keselamatan dengan mematuhi perintah Tuhan.
Pada awal abad ke-18, perkembangan geologi dan biogeografi sebagai ilmu pengetahuan telah membuat sedikit sejarawan alam yang merasa mampu membenarkan penafsiran yang harafiah atas kisah Bahtera ini. Namun demikian, para pakar kitab terus meneliti gunung dimana kapal tersebut berlabuh. Namun begitu, Alkitab menyatakan bahwa kapal itu berlabuh di daerah timur laut Turki dan Al-Qur'an berpendapat bahwa kapal itu mendarat di Gunung Judi
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahtera_Nuh
Rabu, 05 Juni 2013
KISAH TENTANG ADAM DAN HAWA
Adam
dan Hawa dalam perspektif Al-Quran.
Al-Quran
adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an
merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi
manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan
Malaikat Jibril.Berbeda halnya pandangan al-Quran terhadap Adam dan Hawa, cerita tentang keadaan Adam dan pasangannya di surga sampai keluar ke bumi. Dalam Al-Quran selalu menekankan kedua belah pihak secara aktif dengan menggunakan kata ganti untuk dua orang (Huma/هما.), yakni kata ganti untuk Adam dan hawa, seperti dapat dilihat dalam beberapa kasus berikut ini baca lagi donk
- Ø
Keduanya diciptakan di surga untuk memanfaatkan fasilitas surga.
Disebutkan dalam Q.S al-baqarah / 2:35 :
- Ø
Keduanya mendapat kualitas godaan yang sama dari syaitan disebutkan
dalam Q.S al-A’raf/7:20 :
- Sama-sama
memakan buah khuldi dan keduanya menerima akibat jatuh kebumi,
disebutkan dalam Q.S al-a’raf /7:22ا
- Ø
Sama-sama memohon ampun dan sama-sama diampuni Tuhan, disebutkan
dalam Q.Sal-a’raf/7:23;
Adam dan Bakkah
Adam dan Hawa, yang diyakini sebagai leluhur umat manusia, kemunculannya telah ada sebelum 200.000 tahun yang lalu. Komunitas manusia pertama, bermula di Bakkah (QS.3:96), dimana mula-mula tempat peribadatan didirikan.
Bakkah (Mekah), yang disebut juga sebagai Ummul Qura/Ibu Negeri (QS.42:7), sesungguhnya adalah kampung halaman, bagi seluruh umat manusia sedunia.
Teori Out Of Africa, menyatakan bahwa Homo Sapiens berasal dan berevolusi di Afrika. Teori ini didukung oleh penemuan Homo Sapiens tertua, yang berusia 195.000 tahun, di dekat Sungai Omo, Ethiopia (Afrika Timur). Teori Out Of Africa, tidak sepenuhnya benar, karena manusia-manusia di Afrika, sesungguhnya berasal dari Bakkah, yang lokasinya tidak seberapa jauh dari Ethiopia (Afrika Timur)
Nabi Adam Muncul Sesudah 6.000 SM?
Adanya pendapat yang menyatakan, kemunculan Nabi Adam pada sekitar tahun 4.004SM (pendapat Uskup Irlandia, James Ussher, yang didasarkan kepada keterangan dari Bible) dan 5.411SM (pendapat seorang Ahli Sejarah Yahudi, Josephus), jelas sangat bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah.
Berdasarkan fakta sejarah, di India pada 6.000SM – 7.000SM, sudah ada Peradaban Lembah Sungai Indus. Di Iran pada 7.000SM, manusia telah mengenal almunium. Di Cina pada 7.000SM, manusia sudah mengenal bercocok tanam. Dan di Indonesia, tahun 6.000SM, Barus telah didiami manusia.
Nabi Adam Manusia Berbudaya
Nabi Adam adalah Manusia Super Genius. Karena beliau berhasil mempresentasikan keadaan Alam Semesta dihadapan ALLAH. Kecerdasannya telah membuat para malaikat terkagum-kagum, dan sujud. memuji kebesaranNYA (QS.2:30-34).
Nabi Adam dan masyarakat di Bakkah adalah manusia yang berbudaya, mereka telah mengenal pakaian dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun. Hal ini sangat jauh dari gambaran, bahwa Nabi Adam adalah manusia primitif, yang berpakaian sekedarnya dan hanya mengenal kapak batu, sebagai alat bantu.
Penjelasan Tentang Keberadaan Ras ‘Raksasa’
Biologist Dr. Shomi Lesser dari Hebrew University mengkalkulasikan. Apabila manusia berasal dari satu leluhur, maka leluhur manusia itu tingginya mesti 90 kaki, karena manusia mengalami penyusutan badan atau genetic bottleneck.
Kalkulasi Dr. Shlomi, bersesuaian dengan isyarat dari Rasulullah 1.400 tahun yang silam, “Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta” (Hadits Bukhari Vol.IV No.543).
Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.
Penyusutan badan manusia atau genetic bottleneck, kemungkinan telah terjadi pada generasi awal Bani Adam. Dimana ada yang menurunkan ras normal, seperti manusia saat ini, tetapi ada juga yang menurunkan ras ‘raksasa’. Penyusutan badan selain dipengaruhi faktor waktu dan turunan, juga dipengaruhi faktor iklim dan makanan.
Hasil karya manusia-manusia, yang memiliki fisik dan bertubuh ‘raksasa’, bisa dilihat pada Piramid Giza di Mesir (yang tersusun dari 2.3 juta batu, dengan berat setiap batu 2.5 ton) dan Kastil Sacsahuaman di Mexico (yang tersusun dari bebatuan, dengan berat antara 100 ton sampai 360 ton). Perlu dipahami, Piramid Giza dibangun, jauh sebelum munculnya Peradaban Sumeria (sekitar 4.000SM) dan bencana masa Nabi Nuh (sekitar 13.000 tahun lalu atau 11.000SM). Para Fir’aun Mesir Kuno, hanya menemukan Piramid Purba dan menjadikannya sebagai Pemakaman.
Temuan Arkeologi manusia ‘raksasa’ ini, juga telah berhasil ditemukan di Suriah, Arab Saudi, Texas USA, Thailand dan di beberapa tempat lainnya. Namun untuk menanggapi temuan tersebut, perlu kehati-hatian, karena sebagian ada yang direkayasa, untuk kepentingan pribadi.
Langganan:
Postingan (Atom)